SALIRA TV | KABUPATEN LANGKAT, SUMATERA UTARA – Akses utama dari Kota Medan menuju kawasan wisata internasional Bukit Lawang di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, terus menjadi sorotan akibat kondisi jalan yang memprihatinkan. Jalur protokol yang seharusnya menjadi wajah kemajuan daerah, justru dihiasi lubang dan kerusakan parah di sejumlah titik.
Pantauan tim Salira TV pada Jumat, 11 Juli 2025, menunjukkan bahwa kerusakan jalan terjadi secara masif, khususnya di sepanjang wilayah Langkat Hulu yang meliputi Kecamatan Kuala, Kecamatan Salapian, dan Kecamatan Bahorok. Pengendara terpaksa memperlambat laju kendaraan dan meningkatkan kewaspadaan untuk menghindari risiko kecelakaan.
Dari hasil pengamatan di lapangan, tampak bahwa kualitas pengaspalan terkesan dikerjakan asal jadi. Parahnya lagi, lalu lalang kendaraan berat, terutama truk bermuatan material Galian C yang melebihi kapasitas, turut mempercepat degradasi badan jalan. Akibatnya, permukaan aspal cepat rusak dan berubah menjadi lubang-lubang besar yang membahayakan.
Hingga berita ini disampaikan, belum ada langkah konkret dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sumatera Utara untuk menangani persoalan tersebut. Perbaikan yang dilakukan pun cenderung bersifat sementara, sebatas tambalan di sana-sini yang tidak menyelesaikan akar permasalahan. Kondisi ini mengundang kekecewaan masyarakat setempat.
Warga Langkat, khususnya yang berada di wilayah Langkat Hulu, menyampaikan harapan agar pemerintah segera mengambil langkah serius untuk memperbaiki jalan utama tersebut. Mengingat Bukit Lawang merupakan destinasi wisata berkelas internasional yang tak hanya diminati wisatawan domestik, tetapi juga turis mancanegara, sudah sepatutnya akses menuju lokasi tersebut menjadi prioritas pembangunan infrastruktur.
Kawasan yang seharusnya menjadi gerbang wisata Sumatera Utara ini, ironisnya justru mencerminkan kelalaian dalam perencanaan dan pemeliharaan jalan. Bila kondisi ini dibiarkan, bukan hanya kenyamanan pengunjung yang terganggu, namun citra pariwisata daerah pun dapat tercoreng di mata dunia.
Dari Kabupaten Langkat – Sumatera Utara, Reporter Andrian mengabarkan untuk Salira TV.