SALIRA TV | KAB. OGAN KOMERING ILIR, SUMATERA SELATAN – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Tanjung Lubuk menggelar rapat komite sekolah guna membahas penetapan biaya seragam bagi peserta didik baru tahun ajaran 2025/2026. Kegiatan ini dilangsungkan pada Jumat, 18 Juli 2025, bertempat di ruang praktik Otomotif SMKN 1 Tanjung Lubuk. Hadir dalam rapat tersebut Kepala Sekolah, Ketua Komite, para Kepala Desa, wali murid siswa baru, serta pihak penyedia perlengkapan sekolah. Rangkaian acara juga turut dipantau oleh Ketua LSM Libra Indonesia, Siti Aisyah.
Dalam sambutan yang disampaikan, Kepala SMKN 1 Tanjung Lubuk, Erdi, mengutarakan bahwa pihaknya menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam mendukung program-program keahlian yang telah dirancang oleh sekolah. Ia menyampaikan bahwa saat ini SMKN 1 Tanjung Lubuk memiliki tiga kompetensi keahlian utama, yakni Administrasi Perkantoran, Teknik Komputer, serta Teknik Sepeda Motor—yang merupakan program terbaru dan telah dilengkapi dengan fasilitas praktik tersendiri.
Erdi juga menggarisbawahi bahwa pendidikan kejuruan diharapkan tidak hanya menghasilkan lulusan yang menyelesaikan pendidikan secara administratif, tetapi juga membawa pulang keterampilan yang dapat langsung diterapkan di lingkungan masing-masing, khususnya di desa asal para siswa.
Pada kesempatan yang sama, pihak penyedia perlengkapan sekolah bersama para wali murid, di bawah arahan Siti Aisyah, melakukan musyawarah terkait penetapan harga 21 item perlengkapan sekolah. Usulan awal yang diajukan sebesar Rp1.625.000 kemudian dibahas secara mendalam hingga akhirnya disepakati angka akhir sebesar Rp1.350.000.
Dalam bentuk dukungan sosial, beberapa kepala desa memberikan subsidi bagi warganya yang memiliki anak bersekolah di SMKN 1 Tanjung Lubuk. Kepala Desa Bumi Agung, misalnya, mengalokasikan bantuan sebesar Rp250.000 per siswa, sementara Kepala Desa Pulau Gemantung Ulu memberikan subsidi sebesar Rp350.000 per siswa.
Kolaborasi antara pihak sekolah, orang tua, penyedia, serta pemerintah desa ini menunjukkan komitmen bersama dalam menciptakan akses pendidikan kejuruan yang lebih inklusif, terjangkau, dan berorientasi pada pengembangan keterampilan nyata untuk masa depan.
Dari Kabupaten Ogan Komering Ilir – Sumatera Selatan, Reporter Meifriandi mengabarkan untuk Salira TV.













