SALIRA TV KAB. CIAMIS, JAWA BARAT – Inovasi dalam penghimpunan infak dan sedekah di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kini menghadirkan wajah baru yang tak terduga: koin receh. Dua desa di wilayah ini menunjukkan bahwa kontribusi nominal kecil dari masyarakat mampu membentuk kekuatan finansial yang signifikan.
Pada Senin, 26 Mei 2025, Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Desa Purwaraja, Kecamatan Rajadesa, mencatatkan prestasi luar biasa dengan menyetorkan infak dan sedekah lebih dari Rp8 juta ke Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Ciamis, seluruhnya dalam bentuk uang logam. Jumlah ini melonjak jauh dibandingkan setoran rata-rata sebelumnya yang hanya berkisar antara Rp1 hingga Rp2 juta. Menurut Dadang Gumilar, bendahara UPZ setempat, pencapaian ini merupakan hasil dari pendekatan kreatif yang mereka terapkan dalam pengumpulan dana umat.
Sementara itu, Desa Sidamulih di Kecamatan Pamarican tidak kalah inspiratif. Sekretaris UPZ, Nurhayatin, melaporkan bahwa lebih dari Rp7 juta berhasil dikumpulkan melalui inisiatif “Satu Rumah Satu Kencleng per RT”. Program ini mendorong setiap keluarga untuk rutin mengisi wadah infak di rumah mereka, yang kemudian dikumpulkan secara berkala. Hasilnya sungguh luar biasa dan menunjukkan efektivitas gerakan infak dan sedekah berbasis rumah tangga.
Pendekatan ini tidak hanya menyoroti pentingnya inovasi dalam manajemen infak dan sedekah, tetapi juga membuktikan bahwa semangat kolektif dan kesadaran sosial masyarakat dapat menghasilkan dampak besar terhadap kesejahteraan umat. Gerakan ini menjadi bukti nyata bahwa kontribusi sederhana dari banyak individu mampu menciptakan perubahan berarti.
Dari Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Reporter Heri Heryanto mengabarkan untuk Salira TV.
