Warga Demo, Camat Air Sugihan Jawab Isu Gajah Liar dan Pelayanan Desa

SALIRA TV ADALAH PORTAL BERITA TERBAIK YANG MENYAJIKAN UPDATE BERITA INDONESIA TERKINI, MENYUGUHKAN BERITA VIRAL HARI INI DI MEDIA SOSIAL SECARA AKTUAL DAN TERPERCAYA.
DUKUNG TERUS SALIRA TV SEBAGAI MEDIA CORONG MASYARAKAT. SATU DUKUNGAN ANDA, SEMANGAT BAGI KAMI. KLIK SAWERIA.CO/SALIRATV ---- SALIRA TV | MEREKAM INDONESIA | SIARAN TELEVISI INTERNET 24 JAM.

SALIRA TV KAB. OGAN KOMERING ILIR, SUMATERA SELATAN – Camat Air Sugihan, Ardiles P. Rajo Siahaan, memberikan klarifikasi melalui sambungan telepon kepada tim Salira TV terkait aksi demonstrasi yang berlangsung pada 20 Mei 2025, yang dilakukan oleh warga setempat. Penjelasan disampaikan pada tanggal 22 Mei 2025 sebagai bentuk respons atas sejumlah tuntutan masyarakat.

Sebelumnya, diberitakan bahwa warga Air Sugihan menyuarakan beberapa keluhan, antara lain mengenai maraknya gangguan gajah liar yang meresahkan, serta pelaksanaan pelayanan publik dan pengawasan pemerintah desa. Sejumlah dokumentasi visual turut dikirimkan ke redaksi Salira TV sebagai bahan verifikasi dan klarifikasi.

Terkait konflik dengan satwa liar, Camat Ardiles mengungkapkan bahwa sejak tahun 2022 hingga 2025, pemerintah kecamatan dan desa telah berkali-kali menggelar diskusi bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan. Salah satu solusi yang dirancang adalah pembangunan tanggul sepanjang 47 kilometer guna mencegah masuknya gajah liar ke wilayah pemukiman dan lahan pertanian. Namun, hingga saat ini, proyek tersebut belum juga terealisasi.

Sebagai langkah sementara, pemerintah bersama pihak swasta telah menggagas pembentukan tim relawan penjaga gajah, pelatihan regu tanggap darurat, serta pendirian pos pantau dan menara pengawas. Bahkan, penggunaan gajah jinak sebagai penangkal turut diterapkan untuk menghalau keberadaan gajah liar.

Sementara itu, mengenai isu internal pemerintahan desa, Ardiles menegaskan bahwa setiap aduan masyarakat telah ditindaklanjuti melalui pembinaan dan arahan kepada kepala desa, serta pelimpahan wewenang pengawasan kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagaimana diatur dalam regulasi.

Kata Ardiles, pelayanan masyarakat tetap menjadi prioritasnya. Bahkan, ia kerap melayani warga hingga malam hari di rumah dinas. Ardiles juga membantah tudingan bahwa ia tidak responsif terhadap aspirasi warga. Tudingan bahwa dirinya tidak menjalankan tugas seperti tembok adalah tidak berdasar. Pada malam hari pasca-demonstrasi pun pihaknya masih terus berdiskusi demi mencari solusi terbaik.

Dari Kabupaten Ogan Komering Ilir – Sumatera Selatan, Reporter Meifriandi mengabarkan untuk Salira TV.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *