SALIRA TV KAB. OGAN KOMERING ILIR, SUMATERA SELATAN – Kepala Sekolah SDN 1 Seberuk, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Edi Herwanto, mengungkapkan keresahannya atas tindakan intimidatif yang diduga dilakukan oleh sejumlah oknum dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan wartawan. Selama kurun waktu satu tahun terakhir, Edi mengaku menjadi sasaran tekanan berupa upaya pencarian kesalahan dalam kepemimpinannya yang diduga disertai dengan permintaan sejumlah uang agar permasalahan tersebut tidak dilaporkan ke pihak penegak hukum.
Merasa tidak nyaman dan terpojok oleh situasi ini, Edi mengambil langkah dengan mengadukan permasalahan tersebut kepada Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Lempuing sekaligus Ketua K3S Kabupaten OKI, Anas, serta menggandeng Ketua LSM Libra Indonesia, Siti Aisyah. Ia berharap kolaborasi ini dapat memberikan solusi terbaik dalam menyelesaikan masalah yang telah berdampak buruk terhadap psikologis dan profesionalismenya sebagai kepala sekolah.
Rapat khusus membahas permasalahan tersebut digelar pada Kamis, 15 Mei 2025, bertempat di ruang kelas SDN 1 Seberuk. Pertemuan itu dihadiri oleh Anas, Siti Aisyah, dan para guru SDN 1 Seberuk.
Dalam forum tersebut, Edi menyampaikan bahwa tekanan yang dialaminya telah berdampak terhadap kesehatannya. Ia mengaku sudah sangat lelah dengan teror dan ancaman yang datang silih berganti. Bahkan ia jatuh sakit karena beban psikologis ini. Namun Edi bersyukur, akhirnya ia mengetahui siapa yang menjadi sumber kebocoran informasi internal sekolah, meskipun ia memilih untuk menyerahkan sepenuhnya kepada Sang Pencipta. Yang terpenting sekarang, dirinya mendapatkan dukungan moril dan langkah nyata dari Ketua K3S Kabupaten OKI, Anas dan Ketua LSM Libra Siti Aisyah.
Sementara itu, Anas sebagai Ketua K3S menyampaikan imbauan kepada seluruh tenaga pendidik agar menjaga kerahasiaan institusi pendidikan dan tidak menyebarkan informasi internal kepada pihak eksternal tanpa alasan yang jelas. Ia juga menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka dan sikap yang menerima kritik konstruktif demi kemajuan lembaga pendidikan.
Hal senada disampaikan oleh Siti Aisyah. Ia menjelaskan bahwa berdasarkan penelusurannya, informasi yang digunakan oleh oknum LSM dan wartawan tersebut memang berasal dari salah satu guru yang pernah memberikan data terkait kondisi sekolah. Siti meminta kepada para guru untuk tidak lagi menyampaikan rahasia internal kepada pihak luar, kemudia dia akan menuntut pertanggungjawaban secara hukum atas dampak yang telah ditimbulkan terhadap Kepsek Edi. Ia juga berharap tidak ada lagi oknum yang mencederai nama baik profesi wartawan dan LSM di Kabupaten OKI dengan melakukan tindakan pemerasan. Dirinya menyerukan agar aparat penegak hukum bertindak tegas terhadap pelaku yang menyalahgunakan identitas kelembagaan untuk kepentingan pribadi.
Dari Kabupaten Ogan Komering Ilir – Sumatera Selatan, Reporter Meifriandi mengabarkan untuk Salira TV.