SALIRA TV KAB. KARIMUN, KEPULAUAN RIAU – Kondisi infrastruktur di Jalan Baiturrahman, RT/RW 01/03, Kelurahan Harjosari, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, terus menjadi sorotan publik. Jalan tersebut telah lama mengalami kerusakan parah, dengan lubang-lubang besar dan dalam yang membahayakan pengguna jalan. Beberapa bagian bahkan menunjukkan kemiringan akibat pergeseran tanah yang terjadi selama lebih dari enam tahun terakhir, tanpa ada tindakan nyata dari pemerintah daerah.
Mirisnya, jalan ini menjadi jalur rutin bagi truk-truk pengangkut tanah hasil kerukan. Aktivitas tersebut turut memperparah kondisi jalan, sementara para pemilik usaha pengangkutan maupun pihak terkait tidak menunjukkan kepedulian terhadap dampak yang ditimbulkan.
Saat masa kampanye pemilihan kepala daerah tahun 2024, Bupati dan Wakil Bupati Karimun yang kini menjabat sempat menyampaikan dua belas program prioritas. Salah satu poin utama dalam janji politik tersebut adalah peningkatan infrastruktur serta penyediaan kebutuhan dasar seperti air bersih dan listrik. Namun, hingga memasuki tahun kedua masa kepemimpinan, janji tersebut belum terasa realisasinya di wilayah-wilayah yang menjadi basis dukungan kuat saat pemilu.
Kelurahan Harjosari, khususnya kawasan Bangun Sari, merupakan salah satu kantong suara yang memberikan kemenangan signifikan bagi pasangan kepala daerah terpilih. Ironisnya, warga justru merasa diabaikan setelah proses pemilihan usai.
Seorang warga berinisial A (usia 50 tahun) menyampaikan keluhannya pada Senin, 5 Mei 2025. Ia menyatakan bahwa hingga kini belum terlihat adanya langkah konkret dari Pemerintah Kabupaten Karimun untuk memperbaiki infrastruktur jalan di daerahnya. Warga di Bangun Sari seperti tidak dianggap. Jalan rusak ini dibiarkan saja seolah bukan bagian dari tanggung jawab Pemda.
Dari Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Reporter Edward Simanjuntak Mengabarkan untuk Salira TV.
