SALIRA TV KABUPATEN MANGGARAI BARAT, NTT – Sebuah Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di gedung DPRD Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, berubah menjadi ajang ketegangan emosional ketika membahas isu privatisasi kawasan pesisir Labuan Bajo.
Peristiwa tersebut melibatkan Ketua Lembaga Pengkaji dan Peneliti Demokrasi Masyarakat (LPPDM), Marsel Ahang, dan Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), Hendrikus Rani Siga. Keduanya nyaris terlibat dalam konfrontasi fisik saat rapat sedang berlangsung.
Keributan bermula ketika Hendrikus sedang memberikan klarifikasi atas tudingan yang dilayangkan oleh LPPDM. Penjelasan tersebut rupanya tidak diterima baik oleh Marsel, yang langsung memotong pembicaraan dengan nada tinggi. Ia menilai pernyataan Hendrikus bersifat teatrikal (dibuat-buat atau dramatis) dan menyimpang dari pokok persoalan.
Situasi memanas ketika Hendrikus turun dari podium dan menghampiri Marsel sembari melontarkan ucapan yang menyamakan lawan bicaranya dengan preman. Meski benturan fisik berhasil dihindari, suasana tegang sempat membuat ruang sidang dewan menyerupai medan perseteruan.
Ketegangan akhirnya berhasil diredam oleh campur tangan anggota DPRD dan peserta rapat lainnya.
Dari Kabupaten MANGGARAI BARAT, Nusa Tenggara Timur, Reporter Paulus Nabang mengabarkan untuk Salira TV.