SALIRA TV KAB. OGAN KOMERING ILIR, SUMATERA SELATAN – Musim tanam pertama tahun 2025 menjadi duka bagi petani di Desa Sungai Belida, Kecamatan Lempuing Jaya, OKI. Sebanyak 38 hektar lahan sawah gagal panen akibat serangan hama setelah lahan mereka terendam banjir.
Para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Gotong Royong 1 mengaku mengalami kerugian besar. Mereka berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk meringankan beban ekonomi mereka.
Ketua LSM Libra Indonesia, Siti Aisyah, bersama awak media Salira TV, turun langsung meninjau lokasi pada Kamis, 13 Maret 2025. Dalam kesempatan itu, ia mempertanyakan soal bantuan asuransi gagal panen bagi petani.
Bijaksono, PPL Pertanian Desa Sungai Belida mengatakan bahwa pihaknya sudah sosialisasikan asuransi pertanian, tapi banyak petani yang masih ragu untuk mendaftar. Padahal, pendaftaran harus dilakukan dalam 7 hari setelah masa tanam, bukan setelah terkena dampak. Meskipun demikian, Bijaksono berjanji akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak terkait agar ada solusi bagi para petani yang mengalami kerugian.
Tim Salira TV bersama Ketua LSM Libra berupaya meminta tanggapan dari Dinas Pertanian Kabupaten Ogan Komering Ilir, namun kepala dinas dan staf yang menangani hal ini tidak berada di tempat. Melalui pesan singkat, Kepala Dinas Pertanian menjelaskan bahwa dirinya tengah menghadiri rapat bersama Bupati Ogan Komering Ilir.
Para petani dengan didampingi Ketua LSM Libra Indonesia Siti Aisyah berharap agar pemerintah turun langsung ke lapangan dan memberikan solusi nyata untuk mengatasi kerugian mereka.
Musibah ini menjadi pelajaran bagi petani untuk mempertimbangkan asuransi pertanian di musim tanam berikutnya. Namun, dukungan dari pemerintah juga sangat diharapkan agar petani tetap bisa bertahan dan kembali menanam.
Dari Kabupaten Ogan Komering Ilir – Sumatera Selatan, Reporter Meifriandi mengabarkan untuk Salira TV.